Tuesday 25 November 2014

Manusia dan Pandangan Hidup...

Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah sebagai suatu prinsip atau asas yang mendasari segala jawaban terhadap pernyataan dasar,untuk apa seseorang itu hidup. Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari  macam :
§         Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
§       Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
§        Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Cita - cita adalah keinginan atau kehendak yang selalu ada di dalam fikiran yang harus dicapai untuk tujuan yang lebih baik. Contoh cita - cita yang saya inginkan adalah hidup bahagia, dan membahagiakan kedua orang tua saya, karena hidup bahagia adalah segalanya. Untuk mewujudkan harapan-harapan tersebut, berikut ini yang harus dilakukan:
1.      Kerja keras
2.      Tidak takut gagal
3.      Tidak takut mencoba
4.      Jangan berhenti belajar
5.      “Experience is the best teacher”, Anda tidak akan pernah tahu bagaimana hasilnya sebelum mencoba
6.      Jangan mengejar “Kesuksesan”
7.      “You can if you think you can”, Bukan anda yang mengejar kesuksesan, namun kesuksesan yang akan mengejar anda diiringi dengan usaha dan doa
8.      God always give what you need, not just what you want, be positive!

PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB

Pengertian tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Besar Indonesia adalah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Adapun tanggung jawab secara definisi merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

Macam-macam Tanggung Jawab
Tujuan manusia berjuang itu untuk memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:

1) Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang telah diatur sedemikian rupa dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam-macam agama.

2) Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.

3) Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.

4) Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

5) Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara




 Contoh Kasus Mengenai Tanggung Jawab


Keluarga minta penabrak bocah di Bandara tanggung jawab






Merdeka.com - Salah satu anggota keluarganya tewas tertabrak mobil Toyota Alphard di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa pagi tadi (13/5), pihak keluarga menuntut tanggung jawab pelaku.

Seperti diketahui, akibat insiden itu, Muhammad Rafi (3), warga Desa Tentimur, Kecamatan Ketapang, Sampang, Madura, tewas saat diajak keluarganya menjemput saudara mereka yang hendak pulang bekerja sebagai TKI di Malaysia, Sumarti.

Namun, peristiwa nahas menimpa mereka, yang tengah menunggu kedatangan Sumarti di lobby kedatangan Terminal 2 Bandara Internasional Juanda. Sebuah Alphard warna hitam Nopol S 1771 NG, yang dikendarai Agus Winarno, warga Sukodono, Sidoarjo menyeruduk tubuh lima anggota keluarga yang berkumpul di lobby.

"Ya kita nuntut tanggung jawabnya. Apalagi cucu saya sampai meninggal," aku Sunima (32), nenek korban saat berada di Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) dr Soekantiyo Jahja, sembari menceritakan kronologis kejadian nahas yang menimpa keluarganya.

Saat kejadian, kata dia, mobil Alphard yang dikendarai Agus tiba-tiba melaju kencang setelah menurunkan seseorang, yang tak lain adalah majikannya. Sebelum menabrak Sunima dan keluarganya yang lain, mobil milik perusahaan furniture, PT Kurnia Agung itu, terlebih dulu menabrak mobil dinas Genaral Manajer (GM) PT Angkasa Pura I, Trikora Harjo, yang terparkir di depan mobil yang dikendarai Agus.

Mobil jenis sedan warna hitam bernopol W 1 AP milik Trikora itu, ringsek di bagian belakang sisi kanannya. Sedangkan Alphard yang dikendarai Agus, rusak parah di bagian depan sisi kiri.

Usai menabrak mobil Trikora, mobil Agus yang mengarah ke kiri menuju lobby, langsung menghantam Sunima, Taufik (ayah korban), Mina (ibu korban), Suhani (kakak korban) dan korban, yang masih berusia tiga tahun.

Setelah menabrak tiang penyangga di lobby tunggu kedatangan penumpang dan lima anggota keluarga asal Madura itu, mobil yang dikendarai Agus terhenti di depan puluhan trolly barang yang berderet rapi di dalam lobby bandara.

Di bawah mobil, tubuh Rafi terkapar tak bernyawa dan beserta Mina, yang kedua kakinya ikut tergilas. Sedang tiga keluarga yang lain terpental dan mengalami luka ringan.

Sementara Trikora sendiri, kepada wartawan sempat mengaku, kalau pihaknya telah menemui pemilik mobil Alphard, yaitu pihak PT Kurnia Agung. Dan mereka (PT Kurnia Agung) bersedia mengganti kerusakan akibat insiden itu. 

"Saya sudah ketemu. Katanya, mereka siap mengganti semua kerusakan. Termasuk mobil dinas saya yang ikut rusak. Jadi enggak ada masalah. Masalah kecelakaan, biar pihak kepolisian yang menangani," kata dia.

Untuk korban sendiri, pihak PT Angkasa Pura akan memberikan santunan kepada korban, termasuk mengantarkan jenazah korban pulang ke Madura. Sayangnya, Trikora enggan menyebut nominal jumlah santunan yang diberikan pihaknya kepada keluarga korban. 

"Yang jelas kita akan memberi santunan. Termasuk memberikan bantuan untuk mengantarkan jenazah korban pulang ke Madura," tandas dia.

Diberitakan sebelumnya, pukul 09.00 WIB tadi, sebuah mobil Alphard warna hitam, tiba-tiba melaju kencang setelah menurunkan penumpangnya di Terminal 2 Bandara Juanda. Mobil itu langsung menabrak mobil di depannya dan membanting setir ke kiri hingga naik ke lobby tunggu penumpang.

Mobil yang dikendarai Agus juga menabrak lima anggota keluarga asal Madura yang tengah menunggu saudaranya pulang dari Malaysia. Muhammad Rafi, tewas di lokasi kejadian karena terlindas mobil tersebut. Jenazah bocah malang itu langsung dievakuasi ke Rumkital dr Soekantiyo Jahja, yang berada di Kompleks Perumahan TNI AL di Juanda.


Tanggapan

Menurut saya tragedi naas tersebut memang sepenuhnya adalah tanggung jawab si tersangka, Agus Winarno. Karena tragedi kecelakaan tersebut dilakukan secara sadar,tidak hanya mobil milik General Manager PT.Angkasa Pura, Trikora Harjo, namun juga memakan korban hingga tewas, yang kebetulan keluarga korban sedang menjemput sanak keluarganya di bandara yang menjadi TKI di Malaysia.
Hal ini merupakan tanggung jawab si tersangka terhadap keluarga korban yang ditinggalkan dan korban lainnya dan tanggung jawab terhadap Tuhan karena secara tidak langsung sudah membunuh makhluk ciptaan-Nya.





Sumber Referensi

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/06/12/mengenal-arti-kata-tanggung-jawab-567952.htm

elearning.gunadarma.ac.id (E-Book >> Ilmu Budaya Dasar)


http://www.merdeka.com/peristiwa/keluarga-minta-penabrak-bocah-di-bandara-tanggung-jawab.html

Friday 14 November 2014

Keterasingan dan Kesepian...



Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehinga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar ataulama orang pernah mengalamai hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Perilaku yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan itu selalu menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnya bertentangan dengan atau menyentuh nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini akan merugikan harta, nama baik, martabat, harga diri orang lain. Karena itu orang yang berbuat dibenci oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan. Perbuatan itu misalnya mencuri, mengganggu ister orang, menghina orang sombong.
Keterasingan dalam hal ini dapat dipaksakan oleh anggota masyarakat, ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada si pelaku, maksudnya supaya si pelaku ini tidak merugikan orang lain lagi atau membuat gelisah orang lain, dan si pelaku dapat menjadi sadar, sehingga dapat memperbaiki perilakunya yang bertentangan dengan nilai-nilai kemasyarakatan itu. Kesadaran itu mungkin dapat terjadi apabila orang itu terasing yang membuat ia gelisah.
Orang yang bersifat sombong angkuh, besar kepala, tidak menghormati orang lai selalu akan tersisih dari pergaulan masyarakat, karena perilaku semacam ini tidak disenangi dan dibenci oleh masyarakat. Orang lain akan merasa tersentuh nilai-nilai kemanusiaannya apabila bergaul dengan orang angkuh, sombong, dan tidak menghormati orang lain. Karena itu ia dibensi orang lain, sehingga membuat ia dalam keterasingan.
Kekurangan yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat keterasingan. Dalam hal ini bukan masyarakat yang membuat orang itu terasing, melainkan dirinya sendiri karena ketidak mampuan atau karena membuat kesalahan. Ketidak mampuan atau kesalahan ini berpengaruh pada nama baik atau harga diri atau martabat orang yang bersangkutan. Ketidak mampuan disi meliputi kekurangan ilmu pengetahuan yang dimiliki ataupun ketidak mampun fisik. Kurang ilmu pengetahuan ini disebabkan taraf pendidikannya yang belum sampai pada taraf tertentu yang dihadapi sekarang. Dengan demikian orang yang bersangkutan tidak dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat ilmiah yang dihadapinya. Karena itu ia merasa gelisah, terasing.
• Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernag mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepadamental orang dan kasus penyebabnya.
Sebab-sebab terjadinya kesepian:
Ada empat penyebab dasar dari kesepian. Penyebab pertama adalah transisi kehidupan. Transisi yang menyebabkan perubahan sehingga kita merasa kesepian. Menjadi tua kemudian ditinggalkan anak dapat menciptakan kesepian dalam hidup. Berganti pekerjaan, sakit keras, pensiun, dapat menimbulkan kesepian.
Setiap pengalaman baru yang kita hadapi dapat menimbulkan kesepian. Yang membuatnya lebih buruk, kita cenderung mengisolasikan orang-orang yang sedang sekarat.
Penyebab kedua adalah keterpisahan. Ketika kita diisolasi dalam pengertian terpisah dari teman-teman dekat, terpisah dari keluarga anda (dikarenakan karier, praktek kuliah, wajib militer, atau alasan lainnya)  itu dapat menyebabkan kesepian.  Apalagi mereka yang sulit diakses oleh alat komunikasi apapun. Sungguh mereka akan bisa merasakan kesepian. Keterpisahan lainnya adalah perceraian/putus hubungan. Ini juga penyumbang besar masalah kesepian dalam masyarakat.
Penyebab ketiga adalah direndahkan/dipermalukan. Dalam dunia pekerjaan, dunia pendidikan atau dalam relasi sosial dengan orang lain, bila mendapatkan ucapan yang merendahkan atau dipermalukan di depan umum akan menimbulkan rasa kesepian yang dalam. Kita merasa diserang dan kita merasa sendirian karena tidak ada yang membela. Melewati pengalaman seperti ini menimbulkan perasaan kesepian yang menyakitkan.
Godaan terbesar dari orang yang merasakan kesepian dalam kondisi ini adalah menarik diri dan membangun tembok anda sendiri. Tetapi, justru dengan melakukan hal ini hanya akan membuat orang ini semakin kesepian.
Penyebab keempat dari kesepian adalah penolakan.  Kita merasa sakit hati, tidak dianggap, tidak berguna, tidak bisa diandalkan, tidak dicintai dan lain sebagainya.
Perasaan ini bila tidak diatasi dengan baik, akhirnya dapat disalah mengerti oleh diri kita sendiri dan membuat kita merasa kesepian yang sangat. Itulah sebabnya orang yang merasakan kesepian karena penolakan sulit untuk ditangani. Karena dia sendiri sudah men-stigma dan men-diskriminasikan dirinya sendiri.
            Kegelisahan yang pernah saya alami yaitu ketika saya menunggu hasil SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Mungkin bukan hanya saya yang mengalami kegelisahan tersebut, namun semua siswa di seluruh indonesia mengalami hal yang sama. Kegelisahan tersebut membuat saya menjadi paranoid (yaitu memikirkan hal yang tidak-tidak), dan hal pendukungnya yaitu waktu yang sangat lama untuk menunggu hasil dari kelulusan tersebut.

Harapan saya melanjutkan kuliah / mengikuti studi lanjut S1 adalah mempersiapkan masa depan yang lebih baik, lebih struggle menghadapi masa depan, membahagiakan orang tua, dan mewujudkan cita-cita saya. Untuk mewujudkan harapan-harapan tersebut,berikut ini yang harus dilakukan:
1.      Kerja keras
2.      Tidak takut gagal
3.      Tidak takut mencoba
4.      Jangan berhenti belajar
5.      “Experience is the best teacher”, Anda tidak akan pernah tahu bagaimana hasilnya sebelum mencoba
6.      Jangan mengejar “Kesuksesan”
7.      “You can if you think you can”, Bukan anda yang mengejar kesuksesan, namun kesuksesan yang akan mengejar anda diiringi dengan usaha dan doa
            8.   God always give what you need, not just what you want, be positive!






Hirarki Kebutuhan Maslow


Kebutuhan Fisiologis
       Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis yakni kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Kebutuhan-kebutuhan itu seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tempat berteduh, seks, tidur dan oksigen. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis adalah potensi paling dasar dan besar bagi semua pemenuhan kebutuhan di atasnya. Manusia yang lapar akan selalu termotivasi untuk makan, bukan untuk mencari teman atau dihargai. Manusia akan mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya itu terpuaskan. Di masyarakat yang sudah mapan, kebutuhan untuk memuaskan rasa lapar adalah sebuah gaya hidup. Mereka biasanya sudah memiliki cukup makanan, tetapi ketika mereka berkata lapar maka yang sebenarnya mereka pikirkan adalah citarasa makanan yang hendak dipilih, bukan rasa lapar yang dirasakannya. Seseorang yang sungguh-sungguh lapar tidak akan terlalu peduli dengan rasa, bau, temperatur ataupun tekstur makanan.
Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhan lain dalam dua hal. Pertama, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang bisa terpuaskan sepenuhnya atau minimal bisa diatasi. Manusia dapat merasakan cukup dalam aktivitas makan sehingga pada titik ini, daya penggerak untuk makan akan hilang. Bagi seseorang yang baru saja menyelesaikan sebuah santapan besar, dan kemudian membayangkan sebuah makanan lagi sudah cukup untuk membuatnya mual. Kedua, yang khas dalam kebutuhan fisiologis adalah hakikat pengulangannya. Setelah manusia makan, mereka akhirnya akan menjadi lapar lagi dan akan terus menerus mencari makanan dan air lagi. Sementara kebutuhan di tingkatan yang lebih tinggi tidak terus menerus muncul. Sebagai contoh, seseorang yang minimal terpenuhi sebagian kebutuhan mereka untuk dicintai dan dihargai akan tetap merasa yakin bahwa mereka dapat mempertahankan pemeuhan terhadap kebutuhan tersebut tanpa harus mencari-carinya lagi.

Kebutuhan Akan Rasa Aman
Setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, muncullah apa yang disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam seperti perang,terorisme, penyakit, takut, cemas, bahaya, kerusuhan dan bencana alam. Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari kebutuhan fisiologis karena kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total. Manusia tidak pernah dapat dilindungi sepenuhnya dari ancaman-ancaman meteor, kebakaran, banjir atau perilaku berbahaya orang lain.
Menurut Maslow, orang-orang yang tidak aman akan bertingkah laku sama seperti anak-anak yang tidak aman. Mereka akan bertingkah laku seakan-akan selalu dalam keadaan terancam besar. Seseorang yang tidak aman memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara berelebihan serta akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak diharapkannya.

 Kebutuhan Akan Rasa Memiliki Dan Kasih Sayang
            Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpenuhi, maka muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-dimiliki. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan antarpribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta. Seseorang yang kebutuhan cintanya sudah relatif terpenuhi sejak kanak-kanak tidak akan merasa panik saat menolak cinta. Ia akan memiliki keyakinan besar bahwa dirinya akan diterima orang-orang yang memang penting bagi dirinya. Ketika ada orang lain menolak dirinya, ia tidak akan merasa hancur.
Bagi Maslow, cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang, termasuk sikap saling percaya. Sering kali cinta menjadi rusak jika salah satu pihak merasa takut jika kelemahan-kelemahan serta kesalahan-kesalahannya. Maslow juga mengatakan bahwa kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang memberi dan cinta yang menerima. Kita harus memahami cinta, harus mampu mengajarkannya, menciptakannya dan meramalkannya. Jika tidak, dunia akan hanyut ke dalam gelombang permusuhan dan kebencian.


Kebutuhan Akan Penghargaan

Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki tercukupi, manusia akan bebas untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan. Maslow menemukan bahwa setiap orang yang memiliki dua kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah dan lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi. Kebutuhan yang tinggi adalah kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian dan kebebasan. Sekali manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk memasuki gerbang aktualisasi diri, kebutuhan tertinggi yang ditemukan Maslow.



Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri

            Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar Maslow adalah aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan, tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi potensi. Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk semakin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya. Awalnya Maslow berasumsi bahwa kebutuhan untuk aktualisasi diri langsung muncul setelah kebutuhan untuk dihargai terpenuhi. Akan tetapi selama tahun 1960-an, ia menyadari bahwa banyak anak muda di Brandeis memiliki pemenuhan yang cukup terhadap kebutuhan-kebutuhan lebih rendah seperti reputasi dan harga diri, tetapi mereka belum juga bisa mencapai aktualisasi diri.


Referensi:

http://openstorage.gunadarma.ac.id/handouts/S1_Sistem%20Informasi/IBD/bhn-IBD-9.doc

http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2013/07/15/penyebab-orang-merasa-kesepian-dalam-hidup-573758.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_hierarki_kebutuhan_Maslow

Saturday 1 November 2014

Rangkuman Novel Cinta Suci Zahrana (Habiburrahman El Shirazy, 2011)







Dewi Zahrana adalah gadis yang sukses dengan pendidikanya. Banyak prestasi yang telah diraih olehnya. Ia lulus sarjana Arsitektur di Universitas Gajah Mada (UGM) dengan predikat mahasiswa terbaik. Dua bulan setelah wisuda ia ditawarkan untuk menjadi asisten dosen di UGM dan akan direncanakan untuk kuliah S2 di Belanda. Namun tawaran itu harus ia tolak karena mempertimbangkan kondisi orang tuanya yang sudah tua yang tak bisa ia tinggalkan jauh. Karena prestasi yang banyak diraihnya, akhirnya ia diterima sebagai dosen di fakultas teknik Universitas Mangunkarsa, Semarang, Jawa Tengah.
                
Ia menulis banyak artikel tentang arsitektur. Artikel yang ia tulis di jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh RMIT Mellbourne, Australia, mendapat apresiasi luar biasa dari para Arsitektur dunia. Dan puncaknya  ia  diundang ke Beijing untuk diberi penghargaan internasional oleh school of architecture, Tsinghua University. Di Asia tenggara, ialah yang pertama kali meraihnya. Ia tak hanya mengangkat martabat keluarganya tetapi juga bangsa dan negara.

Namun kedua orang tuanya sudah kenyang dengan penghargaan yang diraihnya. Kini mereka sudah tak membutuhkanya lagi. Yang mereka butuhkan adalah melihat Zahrana menikah dan menimang cucu yang akan menemani mereka di masa tuanya.

Ketika kuliah S1 Zahrana sempat ditawari Lina untuk menikah dengan Mas Andi yang kini menjadi suaminya, namun Zahrana menolaknya, setelah menolak Mas Andi, Zahrana kembali menolak Mas Gugun kaka temanya yang sudah sejak lama menyimpan perasaan pada Zahrana.

Setahun setelah menjadi dosen di Mangunkarsa, ia ditawari menikah oleh kedua orang tuanya dengan seorang lurah yang berminat untuk melamarnya, namun ia tolak juga karena bertepatan saat mendapatkan beasiswa dari Dikti untuk kuliah S2 di ITB. Jika ia menikah, ia khawatir kuliahnya terganggu.

Ia mulai memahami keinginan orang tuanya untuk menikah yang sebenarnya ia pun menginginkannya, namun Zahrana berfikir pemuda mana yang mau menikahinya diumurnya yang sudah mencapai tiga puluh empat tahun. Namun Lina meyakinkanya dan berjanji untuk membantunya menemukanya dengan jodohnya.

Pak Sukarman, Dekan di Fakultas tempatnya bekerja ternyata sudah lama memperhatikanya dan jatuh cinta padanya, ia bermaksud untuk melamarnya.  Namun lamaran itu ia tolak karena ia tak dapat menerima perilakunya yang tidak sesuai. Dikalangan kampus sudah terkenal bahwa ia sering mencabuli mahasiswinya tetapi ia menganggapnya hanya candaan. Bahkan satpam ditempatnya bekerja itu pernah memergokinya sedang bersama perempuan tidak jelas di sebuah hotel, namun ia tidak diproses secara hukum karena ia membayar polisi dan semua orang yang menggerebeknya.
Karena penolakanya kepada Pak Sukarman ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaanya. Namun setelah kejadian itu ia sering mendapatkan teror-teror keji yang masuk lewat HP nya. Tak lama kemudian ia diterima menjadi pengajar di STM Al-Fatah Mranggen.

Pada suatu malam ketika ia membuka emailnya Zahrana menerima sebuah email yang judulnya “Sebuah Tawaran jika Berkenan”. Ternyata itu adalah email dari Pak Didik yang isinya memintanya untuk menjadi isteri keduanya. Ia gemetaran, tak tahu apa yang sedang dirasakanya, matanya berkaca-kaca.ia merasakan betapa tak mudahnya menjadi seorang gadis yang terlambat menikah dan betapa susahnya menjadi wanita.

Esoknya ia nekat membawa Lina untuk menemui Bu Nyai, barangkali Bu Nyai bisa memberikan solusi atas masalah yang sedang dihadapinya. Zahrana hanya ingin menikah dengan lelaki yang sholeh, tak peduli dengan statusnya, pekerjaanya, ataupun lulusan apa. Bu Nyai menawarkan pada Zahrana seorang santri yang diandalkan Pak Kiyai. ia seorang duda tak beranak karena istrinya meninggal dan dia adalah seorang pedagang kerupuk, namanya Ramad. Bu Nyai bilang bahwa Zahrana boleh melihat dulu calon suaminya, lelaki itu akan disuruh Bu Nyai untuk berdagang disekitar perumahan Zahrana tanpa tahu  apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata penjual kerupuk itu masih muda dan tampan, Zahrana setuju untuk menikah dengan lelaki itu.

Upacara pernikahan Zahrana esok akan di gelar, namun ternyata Allah berkehendak lain. Bukan upacara pernikahan yang di gelar, melainkan upacara pemakaman calon suaminya. Di hari yang sama ayahnya meninggal menyusul calon menantunya.

Zahrana sangat terpukul dengan kejadian ini, ia pingsan beberapa kali dan harus dilarikan ke Rumah Sakit. Dokter yang merawat Zahrana ternyata adalah ibu dari mahasiswanya yang bernama Hasan, namanya Zulaikha. Hasan adalah mahasiswa yang ia bimbing skripsinya bahkan setelah ia tak menjadi dosen di Mangunkarsa ia tetap selalu meminta pendapat tentang skripsinya pada Bu Zahrana. Hasan pun sering mampir ke rumah Zahrana untuk meminta referensi untuk skripsinya itu. Zahrana termasuk orang yang di dengar pendapatnya oleh Hasan.  

Pada suatu sore Bu Zulaikha datang ke rumahnya bermaksud untuk menyampaikan lamaran Hasan kepadanya. Zahrana kaget dan tak percaya. Namun Bu Zulaikha berusaha meyakinkan bahwa Hasan benar-benar serius denganya dan ingin menikahinya.

Masih dalam rasa tak percayanya Zahrana mengajukan syarat jika memang benar Hasan serius padanya. Zahrana mengajukan syarat bahwa akad nikahnya hari itu juga bakda sholat Tarawih. Syarat yang diajukannya itu bukan berarti ia meragukan keseriusan Hasan, namun ia tak menginginkan hal-hal yang diluar kehendaknya sebagai manusia terulang kembali. Hasan menyetujuinya. Malam itu juga mereka menikah disaksikan jamaah solat Tarawih yang penuh dengan rasa haru.


Nilai-nilai yang terkandung dalam novel Cinta Suci Zahrana

·         Kesabaran
·         Tawakal
·         Taat beribadah
·         Rajin belajar
·         Bekerja keras
·         Rajin menolong sesama
·         Belajar mengendalikan diri
·         Penyesalan



Menurut saya, dari sinilah karya sastra mempunyai peran yang sangat penting terutama dalam hal kebudayaan masyarakat, karena secara tidak langsung, penulis memberikan nilai-nilai kehidupan yang dapat dilakukan oleh pembaca. Hal ini merupakan faktor fundamental yang dapat mendorong terjadinya perubahan kebudayaan.