Sunday, 23 October 2016

SISI KREATIFITAS DALAM KOPERASI

LATAR BELAKANG

Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara akan membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA  merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
Terdapat empat hal yang akan menjadi fokus MEA pada tahun 2015 yang dapat dijadikan suatu momentum yang baik untuk Indonesia. Pertama, negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi. Dengan terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi maka akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari satu negara ke negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.
 Kedua, MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan yang meliputi competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), taxation, dan E-Commerce. Dengan demikian, dapat tercipta iklim persaingan yang adil;  terdapat perlindungan berupa sistem jaringan dari agen-agen perlindungan konsumen; mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta; menciptakan jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi; menghilangkan sistem Double Taxation, dan; meningkatkan perdagangan dengan media elektronik berbasis online.
 Ketiga, MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan, serta teknologi.
 Keempat, MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global. Dengan dengan membangun sebuah sistem untuk meningkatkan koordinasi terhadap negara-negara anggota. Selain itu, akan ditingkatkan partisipasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada jaringan pasokan global melalui pengembangkan paket bantuan teknis kepada negara-negara Anggota ASEAN yang kurang berkembang. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan industri dan produktivitas sehingga tidak hanya terjadi peningkatkan partisipasi mereka pada skala regional namun juga memunculkan inisiatif untuk terintegrasi secara global.
Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan risiko-risiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan. Oleh karena itu, para risk professional diharapkan dapat lebih peka terhadap fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi risiko-risiko yang muncul dengan tepat. Selain itu, kolaborasi yang apik antara otoritas negara dan para pelaku usaha diperlukan, infrastrukur baik secara fisik dan sosial(hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan kemampuan,kreatifitas serta daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia.

ARTIKEL


MEA, Koperasi di Rembang Wajib Kreatif

Pj Sekda Rembang, Hari Susanto di acara Rapat Akhir Tahunan (RAT) Koperasi Unit Desa (KUD) Saroyo Mino yang ke 38 di Balai Kartini, Kamis (25/2/2016). (MuriaNewsCom/Ahmad Wakid)

MuriaNewsCom, Rembang – Koperasi harus kreatif dalam menghadapi persaingan usaha atau kegiatan ekonomi yang semakin ketat. Hal tersebut disampaikan Pj Sekda Rembang, Hari Susanto saat memberikan sambutan di acara Rapat Akhir Tahunan (RAT) Koperasi Unit Desa (KUD) Saroyo Mino yang ke-38 di Balai Kartini, Kamis (25/2/2016).
“Kreativitas menjadi konsekuensi yang harus dimiliki koperasi di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Persaingan terjadi tidak hanya dengan tetangga dan kota lain tetapi juga bersaing dengan negara lain,” terang Hari.
Ia menambahkan koperasi harus menjalin kerja sama dengan banyak pihak, tidak bisa pengurus bekerja sendirian. Bekerjasama dengan mitra baik lokal, regional maupun mitra berskala nasional harus diakukan untuk membawa koperasi terus bekembang.
Menurutnya ada empat hal yang bisa digunakan untuk mengukur kemajuan suatu koperasi. “Ada empat indikator untuk mengukur kemajuan koperasi. Di antaranya sumber daya koperasi baik SDM maupun permodalannya,” bebernya.
Kedua, lanjut Hari, perkembangannya yaitu bisa dilihat sarana dan prasarananya. Sementara yang ketiga ada tidaknya peran terhadap lingkungan, apa dampak positifnya terhadap lingkungan, baik masyarakat maupun anggota sendiri. “Yang keempat ada tidaknya program strategis untuk mendukung pembangunan di Kabupaten Rembang,” tandasnya.
Hari menyebut, semua indikator tersebut akan kembali ke tujuan utama koperasi yakni menyejahterakan anggota. Sehingga segala usaha dan kegiatan KUD Saroyo Mino termasuk RAT harus berorientasi untuk memberikan yang terbaik untuk anggota. “Terlebih pemkab saat ini memiliki program unggulan pengembangan ekonomi lokal termasuk koperasi,” pungkasnya.


SUMBER REFERENSI

http://crmsindonesia.org/knowledge/crms-articles/peluang-tantangan-dan-risiko-bagi-indonesia-dengan-adanya-masyarakat-ekonomi
http://www.murianews.com/2016/02/25/72963/mea-koperasi-di-rembang-wajib-kreatif.html


ANALISIS

Menurut pendapat saya, kreatifitas merupakan salah satu keahlian yang harus diperdalam untuk bisa bersaing di MEA. Karena persaingan semakin ketat, maka anggota koperasi di tuntut kreatif agar tidak mudah tersaingi oleh pihak lain terutama Warga Negara Asing. Dengan meningkatkan kreatifitas, ini dapat sedikit mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia tersebut.