Cinta adalah sebuah keinginan membagi bersama atau
sebuah perasaan kasih sayang terhadap seseorang atau objek lainnya. Pendapat lainnya,
cinta adalah sebuah kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain,
berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu,
menuruti perkataan, patuh, dan mau melakukan apapun demi yang dicintainya.
Cinta dalam Al Qur’an disebut Hubb (mahabbah) dan
Wudda (mawaddah), keduanya memiliki erti yang sama yaitu menyukai, senang,
menyayangi. Sebagaimana dalam surah Ali Imram (14) :
“Dijadikan
indah dalam pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (syurga).”
Dalam ayat ini, Hubb merupakan naluri yang dimiliki
setiap manusia tanpa terkecuali, baik manusia beriman, maupun manusia durjana.
Didalam
Al Qur’an, cinta dibagi menjadi 8 jenis, berikut ringkasan penjelasannya:
1.
Cinta Mawaddah
Merupakan jenis cinta
mengebu-gebu, membara dan menyayangi. Orang yang memiliki cinta jenis Mawaddah,
inginnya selalu berduaan, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan nafsu
cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak biasa berfikiran lain.
2.
Cinta Rahmah
Merupakan jenis cinta
yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang
yang memiliki cinta jenis Rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya
daripada dirinya sendiri. Baginya yang terpenting adalah kebahagiaan sang
kekasih meskipun untuk itu, ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan
kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Yang termasuk dalam cinta
Rahmah adalah cinta antara orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua
terhadap anaknya, dan sebaliknya.
3.
Cinta Mail
Merupakan jenis cinta yang
sangat membara namun hanya sementara, sehingga tidak mempedulikan hal-hal lain,
cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis Mail ini dalam Al Qur’an disebut
dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda
(an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4.
Cinta Syaghaf
Termasuk cinta yang
sangat mendalam, natural, kerinduan, dan memabukkan. Orang yang temasuk cinta
jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) biasanya seperti orang gila, lupa diri dan
hampir tidak menyadari apa yang dilakukan. Al- Qur’an menggunakan tema Syaghaf
ketika mengisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada
Nabi Yusuf AS.
5.
Cinta Ra’fah
Merupakan rasa kasih
yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya rasa kasihan
kepada anak sehingga tidak tegas membangunkannya untuk shalat, membelanya meskipun
salah. Al- Qur’an menyebut ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta Ra`fah
menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, hal ini khusus hukuman bagi
pezina (QS 24:2).
“Perempuan yang berzina dan lelaki yang berzina,
hendaklah kamu sebat tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali sebat; dan
janganlah kamu dipengaruhi oleh perasaan belas kasihan terhadap keduanya dalam
menjalankan hukum ugama Allah, jika benar kamu beriman kepada Allah dan hari
akhirat; dan hendaklah disaksikan hukuman siksa yang dikenakan kepada mereka
itu oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman”.
6.
Cinta Shobwah
Merupakan cinta yang mendorong si pelaku tanpa
sanggup mengelak. Al- Qur’an menyebut ini ketika mengisahkan bagaimana Nabi
Yusuf AS berdoa agar dipisahkan dengan Zulaikha yang setiap hari menggodanya
(mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir
juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa
akun min al jahilin (QS 12:33).
Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku! Aku lebih suka kepada
penjara dari apa yang perempuan-perempuan itu ajak aku kepadanya. Dan jika
Engkau tidak menjauhkan daripadaku tipu daya mereka, mungkin aku akan cenderung
kepada mereka, dan aku menjadi dari orang-orang yang tidak mengamalkan
ilmunya”.
7.
Cinta Syauq (Rindu)
Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat
al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati
kepada sang kekasih dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta.
Dalam surah Al `Ankabut ayat 5 dikatakan : “bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah
pasti waktunya akan tiba”. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan
dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; “aku mohon dapat merasakan
nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu”.
8.
Cinta Kulfah
Merupakan perasaan cinta yang disertai kesadaran
mendidik kepada hal-hal yang positif
meskipun sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu,
membersihkan kamar sendiri, meskipun ada pembantu. Jenis cinta ini disebut Al
Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang melebihi kemampuan
umat-Nya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (QS 2 : 286).
Daftar Pustaka:
Bentuk Wujud Cinta Kasih Sayang
- Bentuk wujud cinta kasih manusia kepada penciptanya adalah pengabdian, kesetiaan, ketaatan dan sebagaimana. Sebagaimana keterikatan manusia kepada tuhannya.
- Wujud cinta kasih makhluk hidup kepada sesamanya terbagi atas 3, yaitu:
1. Cinta Philia, yakni seperti
cinta kepada saudara, cinta kepada orang tua, cinta kepada teman, cinta kepada
sesama.
2. Cinta Eros, yakni cinta yang menegakkan aspek ragawi (erotis).
3. Cinta amor, yakni cinta yang menekankan aspek psikologis dan emosi.
- Cinta kasih manusia kepada alam atau lingkungannya terwujud dalam bentuk menjaga lingkungan, menciptakan keserasian, keselarasan, keseimbangan dengan alam lingkungan sehingga dapat tercapai kehidupan yang aman dan tentram.
Contoh Kasih Sayang yang Diberikan Terhadap Orang Tua
1. Membantu orang tua melakukan pekerjaan
rumah.
2. Meramaikan hari-hari istimewa keluarga
seperti hari jadi, hari ibu, hari bapak, hari
ulang tahun perkawinan.
3. Mengutamakan perasaan dan keperluan
mereka.
4. Senantiasa berada di samping mereka
terutama apabila mereka sudah tua.Daftar Pustaka: